Terbaru
Senin, September 22, 2008
Puisi - Puisi Ku
INDRA - POSTAR
INDRA - MATI
Resah, aneh dan bingung saja
Selalu menyelimutiku
Menusuk pori-pori kehampaan hidup yang tak pasti
dan tak jelas
Masa pencarianku belum berakhir
sampai aku dapat bertemu dengan kebenaran hakiki
Semuanya kosong
kosong.. hanya bayangan abstraktif yang tak mungkin
ku bisa dekap erat
Semu, kosong, tak jelas
hanya gurau dan permainan tak nyata
Akupun menyadari
bahwa orang hidup itu sangat takut di tinggalkan
oleh orang yang dicintai
Mati adalah sebuah jawaban
Mati adalah sebuah titk awal
Mati adalah start
Mati adalah awal perjalanan kita untuk
hidup selamanya
Setelah mati akan ada kehidupan abadi
Aku tak takut mati
Itu adalah pintu kehidupan
menikmati hidup penuh makna
meraih bahagia penuh cinta
tanpa ku sadari
jiwaku menari
lalu mengucap "Aku Makhluk Baru"
KELANA ASA
Habiskan detik, menit, jam, hari,
bulan, tahun, windu dan abad
dalam ruang
hampa fikir dan tak mengalir
mengunyah lahap tanpa tatap
hancurkan setiap keping kesal
yang tak menyesal
Kapan ku menjadi
Menjadi ku kapan
Seorang aku yang menjadi
Ragaku mulai kering kehausan
Merindukan kucuran kompas
yang selama ini entah kemana
Utara kah?
Selatan mungkin?
Barat bisa jadi?
dan Timur
yang hancur oleh keraguan
Huh..
Masihkah....
Hidupkah...
Hah...
Merekahlah..
Bunga-Mu
Kau...
Ku mencoba memetik
Ih.. dirimu menusuk
Luka kecil tak masalah
Kucium wangimu
Oh.. harum
Dan kau pun tersenyum
Aku yakin kau sama
Suka bila ku memetik mu
Tapi lama-lama bunga itu
Wanginya hilang..
Ku cium
Ku genggam
Bunga itu masih ada
Mana wangimu?
Mana senyummu?
Aku bak tidak sedang memetik bunga
Bunga digenggamku
Tapi kosong..
song - song - song
Kau tersenyum bohong
Hong - hong - hong
Kecewa ... pasti
Karena kukira hanya kepadaku
Kau menawar keharuman
Aku salah...
Kau belum
Belum mau
ada dalam genggamanku
Haruskah bunga ini ku pegang
hingga ia harum kembali
Akankah ku sirami kau
dengan kesejukan percikan cinta
Kalau memang layu
Aku akan ikut mati
Bersamamu
Seperti Simbiosis Mutualisme
Resah, aneh dan bingung saja
Selalu menyelimutiku
Menusuk pori-pori kehampaan hidup yang tak pasti
dan tak jelas
Masa pencarianku belum berakhir
sampai aku dapat bertemu dengan kebenaran hakiki
Semuanya kosong
kosong.. hanya bayangan abstraktif yang tak mungkin
ku bisa dekap erat
Semu, kosong, tak jelas
hanya gurau dan permainan tak nyata
Akupun menyadari
bahwa orang hidup itu sangat takut di tinggalkan
oleh orang yang dicintai
Mati adalah sebuah jawaban
Mati adalah sebuah titk awal
Mati adalah start
Mati adalah awal perjalanan kita untuk
hidup selamanya
Setelah mati akan ada kehidupan abadi
Aku tak takut mati
Itu adalah pintu kehidupan
menikmati hidup penuh makna
meraih bahagia penuh cinta
tanpa ku sadari
jiwaku menari
lalu mengucap "Aku Makhluk Baru"
KELANA ASA
Habiskan detik, menit, jam, hari,
bulan, tahun, windu dan abad
dalam ruang
hampa fikir dan tak mengalir
mengunyah lahap tanpa tatap
hancurkan setiap keping kesal
yang tak menyesal
Kapan ku menjadi
Menjadi ku kapan
Seorang aku yang menjadi
Ragaku mulai kering kehausan
Merindukan kucuran kompas
yang selama ini entah kemana
Utara kah?
Selatan mungkin?
Barat bisa jadi?
dan Timur
yang hancur oleh keraguan
Huh..
Masihkah....
Hidupkah...
Hah...
Merekahlah..
Bunga-Mu
Kau...
Ku mencoba memetik
Ih.. dirimu menusuk
Luka kecil tak masalah
Kucium wangimu
Oh.. harum
Dan kau pun tersenyum
Aku yakin kau sama
Suka bila ku memetik mu
Tapi lama-lama bunga itu
Wanginya hilang..
Ku cium
Ku genggam
Bunga itu masih ada
Mana wangimu?
Mana senyummu?
Aku bak tidak sedang memetik bunga
Bunga digenggamku
Tapi kosong..
song - song - song
Kau tersenyum bohong
Hong - hong - hong
Kecewa ... pasti
Karena kukira hanya kepadaku
Kau menawar keharuman
Aku salah...
Kau belum
Belum mau
ada dalam genggamanku
Haruskah bunga ini ku pegang
hingga ia harum kembali
Akankah ku sirami kau
dengan kesejukan percikan cinta
Kalau memang layu
Aku akan ikut mati
Bersamamu
Seperti Simbiosis Mutualisme