Terbaru
Sabtu, November 29, 2008
Saya Menyesal Jadi Surveyor LSI (Lembaga Survey Indonesia)
INDRA - POSTAR
INDRA - Untuk siapa saja yang belum dan akan menjadi seorang surveyor dari berbagai lembaga penelitian saya harapkan jika anda tidak ingin berurusan dengan yang namanya situasi realita sosial terus juga sulitnya objek penelitian yang harus di cari, saya bilang "Jangan Mau" apa pun metode yang di gunakan random sampling lah apa lah...
Sekilas melihat dari royalty yang ditawarkan cukup menggiurkan seolah cukup untuk melakukan suatu penelitian di suatu daerah, tetapi harus hati-hati jika anda melakukan kesalahan sedikit saja maka akibatnya fatal, anda akan rugi 2 kalilipat dari royalty yang di berikan.
Pengalaman saya, saya benar-benar menyesal terjun jadi surveyor yang memang bukan dunia saya. Awalnya saya di ajak teman lalu saya ikut workshop LSI di Aula Insan Cita. Saya ditugaskan melakukan survey di daerah kelurahan Jakasetia Kec. Bekasi Selatan Kota Bekasi, dengan bats waktu 4 hari kami dituntut untuk menyelesaikan survey itu.
Koordinator DAPIL kami waktu itu adalah Acun (anak Formaci) haripertama saya kesulitan dalam perizinan di kelurahan karena surat tugas dari LSI tidak cukup karena tidak adnya surat dari kecamatan, akhirnya saya urus surat-surat itu sendiri dan memakan waktu 2 hari. Sisa waktu saya tinggal 2 hari, sementara untuk merandom RT pun kami baru dapat pas hari ke 2. Hari ke 3 saya datang ke setiap RT yang terpilih akan tetapi yang namanya dikomplek Elite mana ada yang peduli sama yang beginian. Dan saya hanya berhasil mendapatkan informasi 1 RT saja. Hari ke 4 saya baru bisa menyelesaikan hanya 2 responden dari RT terpilih.
Akhirnya, karena itu merupakan hari terakhir saya pun melakukan keslahan yang sangat fatal yaitu untuk kuisioner yang lainnya saya wawancara yang bukan terpilih demi terisinya kuisioner. Saya betul-betul sudah pasrah, entah apa akibat yang akan di dapat nantinya, yang pasti saya menyesal menjadi surveyor. 2 hari kemudian koordinator dapil saya menelpon terus menerus untuk meminta konfirmasi data yang sudah saya serahkan, tapi saya merasa salah dan saya sudah siap untuk menerima resiko apapun akhirnya Acun (kord. LSI Dapil ) sms dengan bunyi ancaman " Dimana ? kemanapun kamu akan saya kejar, saya akan bawa polisi untuk mengejar penipu kaya kamu" seremtak saya kaget menerima sms seperti itu.
Tapi saya janji akan mengembalikan uangnya semuanya dan saya tidak akan ikut-ikut lagi kegiatan seperti itu karena buat saya buang waktu, buang tenaga, kalau salah jadi buang duit kita juga. Padahal dana awal LSI yang di berikan sudah habis oleh transfort dan makan, tapi Acun (dapilLSI) tetap memaksa untuk mengembalikan uang itu secara utuh. Tapi gak apa-apa lah dari pada urusannya panjang,. yang pastibuat yang baru2 Jangan coba2 kalau belum tahu tekhnisnya, sebetulnya lembaga-lembaga seperti itu tidak terkait dengan departemen apapun. mereka adalah lembaga independent saja.
Jangan mau jadi surveyor yang turun ke lapangan. pekerjaan yang sedang anda lakukan sekarang, lanjutkan lah itu, kecuali jika anda pengangguran atau tidak ada kegiata. karena ini dapat mengganggu aktivitas lain.
Sekilas melihat dari royalty yang ditawarkan cukup menggiurkan seolah cukup untuk melakukan suatu penelitian di suatu daerah, tetapi harus hati-hati jika anda melakukan kesalahan sedikit saja maka akibatnya fatal, anda akan rugi 2 kalilipat dari royalty yang di berikan.
Pengalaman saya, saya benar-benar menyesal terjun jadi surveyor yang memang bukan dunia saya. Awalnya saya di ajak teman lalu saya ikut workshop LSI di Aula Insan Cita. Saya ditugaskan melakukan survey di daerah kelurahan Jakasetia Kec. Bekasi Selatan Kota Bekasi, dengan bats waktu 4 hari kami dituntut untuk menyelesaikan survey itu.
Koordinator DAPIL kami waktu itu adalah Acun (anak Formaci) haripertama saya kesulitan dalam perizinan di kelurahan karena surat tugas dari LSI tidak cukup karena tidak adnya surat dari kecamatan, akhirnya saya urus surat-surat itu sendiri dan memakan waktu 2 hari. Sisa waktu saya tinggal 2 hari, sementara untuk merandom RT pun kami baru dapat pas hari ke 2. Hari ke 3 saya datang ke setiap RT yang terpilih akan tetapi yang namanya dikomplek Elite mana ada yang peduli sama yang beginian. Dan saya hanya berhasil mendapatkan informasi 1 RT saja. Hari ke 4 saya baru bisa menyelesaikan hanya 2 responden dari RT terpilih.
Akhirnya, karena itu merupakan hari terakhir saya pun melakukan keslahan yang sangat fatal yaitu untuk kuisioner yang lainnya saya wawancara yang bukan terpilih demi terisinya kuisioner. Saya betul-betul sudah pasrah, entah apa akibat yang akan di dapat nantinya, yang pasti saya menyesal menjadi surveyor. 2 hari kemudian koordinator dapil saya menelpon terus menerus untuk meminta konfirmasi data yang sudah saya serahkan, tapi saya merasa salah dan saya sudah siap untuk menerima resiko apapun akhirnya Acun (kord. LSI Dapil ) sms dengan bunyi ancaman " Dimana ? kemanapun kamu akan saya kejar, saya akan bawa polisi untuk mengejar penipu kaya kamu" seremtak saya kaget menerima sms seperti itu.
Tapi saya janji akan mengembalikan uangnya semuanya dan saya tidak akan ikut-ikut lagi kegiatan seperti itu karena buat saya buang waktu, buang tenaga, kalau salah jadi buang duit kita juga. Padahal dana awal LSI yang di berikan sudah habis oleh transfort dan makan, tapi Acun (dapilLSI) tetap memaksa untuk mengembalikan uang itu secara utuh. Tapi gak apa-apa lah dari pada urusannya panjang,. yang pastibuat yang baru2 Jangan coba2 kalau belum tahu tekhnisnya, sebetulnya lembaga-lembaga seperti itu tidak terkait dengan departemen apapun. mereka adalah lembaga independent saja.
Jangan mau jadi surveyor yang turun ke lapangan. pekerjaan yang sedang anda lakukan sekarang, lanjutkan lah itu, kecuali jika anda pengangguran atau tidak ada kegiata. karena ini dapat mengganggu aktivitas lain.
47 Komentar Pembaca (reader comment) to "Saya Menyesal Jadi Surveyor LSI (Lembaga Survey Indonesia)"
LICHTA07(EKS SURVEYOR LSI)
Anda boleh menilai tulisan saya sebagai promosi untuk LSI (lembaga yang tak kenal kompromi) atau apapun. Dan jika anda pernah menjadi surveyor di manapun, tanya dala benak hati anda "pernahkah anda atau teman yang anda tahu merasa memalsukan data walaupun 1 responden" Jika belum pernah, berarti anda seorang surveyor yang tidakpernah bergaul atau tahu kinerja surveyor lain.
@ Anonim : Saya lebih senang anda menuliskan nama anda untuk komentar, apapun komentar anda selama berkaitan dengan tulisan saya insyaAllah saya tampilkan. Seperti komentar2 diatas.
@ Anonim : Saya tahu dalam tulisan diatas, yang saya lakukan adalah SALAH, tetapi ada pesan untuk orang yang memang tidak mempunyai jiwa2 surveyor untuk tidak terjerumus, supaya tidak terjadi kesalahan seperti yang saya perbuat.
Untuk menjaga validitas data, biarlah yang menjadi surveyor itu orang-orang yang JUJUR2 dan SABAR. Hehehehehe... Untuk saya pribadi lagi dalam proses belajar jujur dan sabar.... doain aja hehehehe..... Amien...
dengan adanya survey mengihindari suatu informasi yang bersifat fitnah dilapangan.(kejujuran dilapangan sgat diutamakan). anda sudah berbuat tidak jujur, dan mengakui perbuatan tsb saya acungi jempol...
ngomong2 ada org partai gak didalamnya (dilembaga tsb)...
kalo yang disurvey tentang partai terus ada org partai... bagus anda telah keluar dari lembaga tbt.. jadi tidak menambah dosa dua x. (pesan sy: jangan menghalalkan segala cara)......
Mungkin situasi kamu aja yang kurang memungkinkan
Yang sabar aja bro mungkin jalan surveyor bukan jalan kamu!
setiap pekerjaan pastilah ada susah dan senangnya..! tapi untuk keluar dari susahnya sebuah pekerjaan bukan dengan menodai pekerjaan itu, sebaliknya menikmatinya so that kita bisa merasakan senangya berada dalam sebuah pekerjaan.!
PS: bang acun jadi tokoh dalam cerpen ini,,hehehehe!
mantap..!!
survei menghindarkan orang pergi ke dukun untuk memprediksi kemenangan seseorang (Sugeng Sariadi Sindikat)...
intinya kalo kita heppi dan tau strategi komunikasi dg orang kelurahan, rt, dan masyarakat,, kita akan diterima bahkan sering ditawari makan siang, secangkir kopi bahkan ditawari nginep :) ^_^v
### itanimulli LAMPUNG
kug gtt iiaa ???
saiia jg org baru ini nhii di dunia surveyor
doain sukses iiaa,,, !!!
besokk saiaa terjun di lapangan
dann apa yg masbro alami itu adalah 1 pelajaran buat saia untukk persiapan mental harii esokk
thankz :)
dan alhamdulillah dengan kesibukan saya yang amat sangat sebagai seorang mahasiswa semester 5, saya sangat mampu mengerjakan tugas survei saya tidak sampai 3hari..
pengalaman saya mengikuti 5 kali survei dengan kondisi lapangan survei yang sangat amat jauh, saya mampu menyelesaikan hanya dengan 2hari dilapangan . bagi saya tidak ada yang sulit jika kita memang mau profesional.. dan juga alhamdulillah saya belum pernah yang namanya curang, apa yg harus saya curangkan?? metodelogi sudah jelas dan menurut saya sangat bisa untuk dipahami.. masak sih cuma wawancara doang gk bisa? kok sampe curang begitu? apalagi untuk jadi seorang pemimpin?? wahh... saya turut prihatin mas.. karena bagi nsaya itu sama sekali tidak sulit..
dan saya sangat berterimakasih kepada LSI yang telah memberi kesempatan untuk menjadi surveyor LSI, mengajarkan banyak hal... memahami medan lapangan, mengajarkan secara tidak langsung ilmu komunikasi administrasi yang sangat saya butuhkan nanti, juga mengajarkan profesionalisme seorang surveyor... jelas ini bagi saya ini memiliki nilai ambah tersendiri..
apapun pekerjaan anda, kejujuran dan koordinasi dengan pimpinan anda adalah hal yg harus dilakukan
buat yang mau menjadi surveyor atau yg sudah menjadi surveyor, triknya sederhana, jujurlah dan klo ada masalah berkoordinasilah
Bagi yg memiliki itu smw pasti mudah untuk menjalani jd surveyor d lembaga survey
mungkin mas indra tdk memiliki itu smw ato salah satu ny
alhamdulillah saya selama jd surveyor d salah satu lembaga survey saya dapat menyelesaikan smw tugas
Kurang lebih saya sudah 30x turun ke lapangan se jabar jd surveyor
Dan hasil ny alhamdulillah memuaskan
Kalo mw d bandingkan penghasilan saya lebih besar d banding pns
banyak hal yang kita dapatkan saat menjadi surveyor, salah satunya adalah kita belajar bagaimana harus bersosialisasi dengan masrarakat yang berbeda2 karakter dan budaya. sangat mengasyikan.
bagi yang tidak kuat mental tidak disarankan jadi surveyor hehehee
jadi surveyor itu boleh salah mas, tapi tidak boleh bohong.
jaya LSI ( saiful mujani ) korwil jatim ASMUNI
Pertama kali ikut survey, pekerjaan sy berantakan. Banyak questioner yg tertukar, tidak sesuai dengan hasil acak. Saat itu saya sudah hopeless, tidak diajak survey lg juga gpp mengingat banyaknya kesalahan saya. Namun ternyata next survey saya masih diajak. Belajar dari pengalaman, survey2 berikutnya saya sudah lancar, tidak mengalami kesalahan2 lagi. Pernah saya dalam sehari hampir menyelesaikan seluruh wawancara dengan 10 responden, namun karena kondisi medan dan waktu itu juga sudah lepas waktu isya, saya dihimbau oleh warga sekitar agar melanjutkan wawancara keesokan harinya karena terlalu riskan melintas hutan pada jam segitu. Ya sudah, hari itu hanya dapat 8 responden. Mengenai konsekuensi kesalahan memang ada, ada satu rekan yg salah wawancara responden, dia harus kembali lg ke desa untuk wawancara ulang.
Capek? Pasti! Karena itu resiko menjadi fieldman. Dibawa enjoy saja, saya selalu menganggap survey sebagai dolan yg dibayarin hahaha..dan uang saku selalu sisa, tinggal bagaimana kita mengaturnya saja. Numpang menginap di rumah warga atau masjid. Baru sekali saya menginap di wisma selama survey itupun karena area survey rekan2 kita berdekatan, jadi bisa ngirit satu kamar buat lima orang hehehe...salam
Kalo menurut saya hal yg paling menjengkelkan itu ketika korlap nya cerewet dan banyak protes kadang sampai sampai tega motong honor surveyor...padahal kami di lapangan sampai mati matian kerja demi target.
Kalo menurut saya hal yg paling menjengkelkan itu ketika korlap nya cerewet dan banyak protes kadang sampai sampai tega motong honor surveyor...padahal kami di lapangan sampai mati matian kerja demi target.
Posting Komentar