Indra Munawar

INDRA - Konflik antara bangsa Arab di Palestina melawan Israel sudah berlangsung setengah abad lebih. Meski sudah terjalin perdamaian resmi antara PLO dan Israel, atau antara israel dengan Mesir dan Yordania, tetapi perdamaian tuntas tampaknya masih jauh dari harapan. Dan bahkan sampai saat ini jika kita melihat seluruh pemberitaan di media manapun khususnya berita internasional, selalu di tayangkan penyerbuan tentara Israel yang membabi buta ke Palestina.

Sebetulnya di blog pribadi saya ini tidak ingin memposting tulisan-tulisan tentang peperangan. Tetapi dengan sedikit pengetahuan yang pernah saya pelajari dan juga rasa cinta damai dan demi terciptanya perdamaian dunia rasanya ada beberapa aspek yang ingin saya sampaikan kepada seluruh pembaca mengenai Kaum Yahudi Israel dan rahasia sukses gerakan zionismenya.

Gerakan Zionisme dan berbagai macam kekejamannya sudah banyak di tulis dan di ungkapkan oleh berbagai sarjana. Namun sedikit sekali yang mengkaji, bagaimana suatu gerakan yang semula hanya merupakan impian seorang wartawan Theodore Herzl kemudian sukses melaksanakan programnya dalam waktu relatif singkat, sekitar 50 tahun setelah konres I Zionis di basle pada tahun 1892. Patut di catat, sebelumnya ideologi Zionisme sudah muncul dan berkembang di kalangan warga Yahudi, terutama kaum Askhenazi di Eropa. Hanya saja baru di tangan Theodore Herzl, gerakan zionisme mencapai terobosan yang sangat penting.

Menurut Shlomo Avineri dalam bukunya The Making Of Modern Zionism (Basic book, 1981), kunci sukses Hezrl mengembangkan ideologi Zionisme karena ia menguasai benar senjata terpenting abad XX yaitu media massa, lobi dan public relations. Itulah kuncinya, Hezrl dikenal sebagai orang yang diplomatis, ia dekati orang-orang penting di dunia seperti halnya dengan Paus di Roma, Kaisar Wilhelm di Jerman dengan ratu Victoria di Inggris ataupun dengan Sultan Turky di Istanbul. Ia pun memobilisir dana dari para hartawan seperti Moses Hess atau Baron di London. Selain itu, setiap cabang gerakan zionis di berbagai penjuru dunia selalu dianjurkan untuk menerbitkan koran atau majalah yang memuatartikel mengenai perjuangan mereka. Dengan bergerak di bidang media massa ini, mereka mencoba menyebarkan opini positif tentang gerakan zionismenya.

Berita-berita positif mengenai zionisme pun terus berjalan sampai saat ini, memutar balikan fakta dan pemerkosaan terhadap fakta. Pembohongan publik yang paling mencolok yaitu muncul di era thn 80'an yang menggemparkan kalangan terdidik di Amerika Serikat yaitu dengan terbitnya buku yang berjudul From The Time Immemorial karya Jhon Peters yang di dalamnya menyebutkan bahwa sebenarnya sejak dulu sampai menjelang kemerdekaan Israel, mayoritas warga palestina ialah warga Yahudi. Warga Arab baru datang belakangan setelah Palestina makmur berkat kerja keras para pemukim Yahudi tersebut.

Jelas sudah kelicikan-kelicikan kaum zionis Israel. Akan tetapi harus diingat bahwa tidak semua warga israel berfaham Zionis karena saya berpendapat seluruh umat manusia di dunia ini dalam dirinya menginginkan adanya perdamaian akan tetapi pengaruh nafsu, ambisi dan keserakahan lah yang membuat orang yang berfaham zionis menjadi sekejam itu. Semua Agama dalam ajaran agamanya atau pun Kitab-kitabnya tidak ada perintah kepada keburukan yang mengakibatkan peperangan, akan tetapi sebaliknya.

STOP WAR !!! Ciptakan Perdamaian Dunia.

Referensi : The Making Of Modern Zionism (Basic book, 1981)