Terbaru
Senin, Maret 16, 2009
Aliran Eksistensialisme (Filsafat Masa Kontemporer)
INDRA - POSTAR
INDRA - Eksistensialisme dan Fenomenologi merupakan dua gerakan yang sangat erat dan menunjukkan pemberontakan tambahan metode-metode dan pandangan-pandangan filsafat barat. Istilah eksistensialisme tidak menunujukkan suatu sistem filsafat secara khusus.
Meskipun terdapat perbedaan-perbedan yang besar antara para pengikut aliran ini, namun terdapat tema-tema yang sama sebagai ciri khas aliran ini yang tampak pada penganutnya. Mengidentifikasi ciri aliran eksistensialisme sebagai berikut :
a. Eksistensialisme adalah pemberontakan dan protes terhadap rasionalisme dan masyarakat modern, khususnya terhadap idealisme Hegel.
b. Eksistensialisme adalah suatu proses atas nama individualis terhadap konsep-konsep, filsafat akademis yang jauh dari kehidupan konkrit.
c. Eksistensialisme juga merupakan pemberontakan terhadap alam yang impersonal (tanpa kepribadian) dari zaman industri modern dan teknologi, serta gerakan massa.
d. Eksistensialisme merupakan protes terhadap gerakan-gerakan totaliter, baik gerakan fasis, komunis, yang cenderung menghancurkan atau menenggelamkan perorangan di dalam kolektif atau massa.
e. Eksistensialisme menekankan situasi manusia dan prospek (harapan) manusia di dunia.
f. Eksistensialisme menekankan keunikan dan kedudukan pertama eksistensi, pengalaman kesadaran yang dalam dan langsung.
Salah seorang tokoh eksistensialisme yang popular adalah Jean Paul Sartre (1905-1980), ia membedakan rasio dialektis dengan rasio analitis. Rasio analitis dijalankan dalam ilmu pengetahuan. Rasio dialektis harus digunakan, jika kita berfikir tentang manusia, sejarah, dan kehidupan sosial.
Sumber Bacaan :
Rizal Muntansyir dkk, “Filsafat Ilmu”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta : 2004,hlm 90-91
Prof.Dr. Sutardjo A. Wiramihardja, “Pengantar Filsafat”, PT Refika Aditama, Bandung : 2006,hlm 66-67
Meskipun terdapat perbedaan-perbedan yang besar antara para pengikut aliran ini, namun terdapat tema-tema yang sama sebagai ciri khas aliran ini yang tampak pada penganutnya. Mengidentifikasi ciri aliran eksistensialisme sebagai berikut :
a. Eksistensialisme adalah pemberontakan dan protes terhadap rasionalisme dan masyarakat modern, khususnya terhadap idealisme Hegel.
b. Eksistensialisme adalah suatu proses atas nama individualis terhadap konsep-konsep, filsafat akademis yang jauh dari kehidupan konkrit.
c. Eksistensialisme juga merupakan pemberontakan terhadap alam yang impersonal (tanpa kepribadian) dari zaman industri modern dan teknologi, serta gerakan massa.
d. Eksistensialisme merupakan protes terhadap gerakan-gerakan totaliter, baik gerakan fasis, komunis, yang cenderung menghancurkan atau menenggelamkan perorangan di dalam kolektif atau massa.
e. Eksistensialisme menekankan situasi manusia dan prospek (harapan) manusia di dunia.
f. Eksistensialisme menekankan keunikan dan kedudukan pertama eksistensi, pengalaman kesadaran yang dalam dan langsung.
Salah seorang tokoh eksistensialisme yang popular adalah Jean Paul Sartre (1905-1980), ia membedakan rasio dialektis dengan rasio analitis. Rasio analitis dijalankan dalam ilmu pengetahuan. Rasio dialektis harus digunakan, jika kita berfikir tentang manusia, sejarah, dan kehidupan sosial.
Sumber Bacaan :
Rizal Muntansyir dkk, “Filsafat Ilmu”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta : 2004,hlm 90-91
Prof.Dr. Sutardjo A. Wiramihardja, “Pengantar Filsafat”, PT Refika Aditama, Bandung : 2006,hlm 66-67
3 Komentar Pembaca (reader comment) to "Aliran Eksistensialisme (Filsafat Masa Kontemporer)"
referensi buku:
1. Humanisme, Humaniora, dan relevansinya bagi pendidikan (Editor:Bambang Sugiharto), penerbit JALASUTRA (gw rekomendasiin baca ini)
2. Filsafat Manusia (Zainal Abidin)
3. Kata-kata (Jean Paul Sartre)
4. Thus Spoke Zarathrustra ama Genealogy of Moral (F.Nietzsche)
5. Sosialisme Religius (Moh.Hatta) buku ini bicara tentang Teologi pembebasan, ada tulisannya Ashgar Ali Engineer ama Ali Syariati
klo sempet, baca pemikirannya Solen Kierkegard, Albert Camus, Martin Heideggar, Karl Jasper,,
Posting Komentar