Terbaru
Kamis, Juni 11, 2009
Fungsi dan Tanggung Jawab Guru Sebagai Administrator
INDRA - POSTAR
INDRA - Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Partisipasi guru dalam administrasi sekolah sangat penting dan menjadi keharusan.
Partisipasi dimaksud hendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada para guru dan kepala sekolah untuk memberi contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.
Secara berangsur-angsur tekanan diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yaitu penyelenggaraan dan manajemen sekolah.
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik,melainkan juga sebagai administrator pada bidang pendidikan. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur yang segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik.
Hal itu semua dilakukan agar guru benar-benar menjadi seorang pengajar serta pembimbing yang professional yang dituntut pada era ini.
Guru dan Administrasi Pendidikan
A. Guru sebagai administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur.
Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ø Pentingnya Partisipasi Guru Dalam Administrasi Pendidikan
Partisipasi guru dalam administrasi sekolah sangat penting dan menjadi keharusan. Partisipasi dimaksud hendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada para guru dan kepala sekolah untuk member ikan contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.
Ø Arti demokrasi dalam administrasi sekolah
Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah hendaknya diartikan bahwa administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan kepemimpinan, dengan itu tujuan-tujuan sekolah dan cara-cara untuk mencapainya dikembangkan dan dijalankan.
Apabila administrasi dipandang sebagai peruses bekerja dengan orang-orang dan mengoordinasi usaha-usaha mereka ke dalam keseluruhan yang bekerja efisien dan produktif, maka jelas bahwa tanggung jawab tidak dapat lagi dipusatkan pada hanya satu orang belaka.
Tanggung jawab harus disalurkan secara luas di antara semua orang yang mengambil bagian dalam program sekolah.
Ø Beberapa kesempatan berpartisipasi
Ada bermacam-macam kesempatan yang dapat digunakan untuk mengikutsrtakan guru-guru dalam kegiatan-kegiatan sekolah seperti;
a. Mengembangkan filsafat pendidikan
Mengembangkan filsafat pendidikan berarti, bahwa dalam setiap langkah kegiatan mendidik selalu berusaha hendak menjawab apakah yang sedang kita lakukan, bagaimana kita melakukannya, apa sebab kita melakukannya, dan untuk apa kita melakukannya.
b. Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum
Keharusan untuk mengikut sertakan guru-guru, dalam usaha memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum.
c. Merencanakan program supervise
d. Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian
e. Kesempatan-kesempatan berpartisipasi lainnya.
B. Fungsi Guru
Dalam paparan yang diuangkapkan oleh Muhibbin Syah, pada dasarnya fungsi atau peranan penting guru dalam peruses belajar mengajar ialah sebagai director of learning (direktur belajar). Artinya, setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan peruses belajar mengajar.
Dengan demikian, semakin jelas bahwa peran guru dalam dunia pendidikan modern sekarang ini semakin meningkat dari sekedar pengajar menjadi direktur belajar. Konsekuensinya, tugas dan tanggung jawab guru pun menjadi lebih kompleks dan berat.
Fungsi pendidik dalam pendidikan dapat disimpulkan menjadi tiga bagian yaitu:
1. Sebagai pengajar (intruksioal) yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilaksanakan.
2. Sebagai pendidik (educator) yang mengarahkan anak didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian insane kamil seiring dengan tujuan Allah menciptakannya.
3. Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin, mengendalikan diri sendiri, anak didik, dan masyarakat terkait, yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengkontrolan, dan partisipasi atas program yang dilakukan.
C.Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Selain mengajar,guru juga, mempunyai tugas-tugas dan tanggung jawab lain sebagai berikut:
· Wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak-anak didik dengan berbagai cara seperti observasi,wawancara,melalui pergaulan,angket dan sebagainya.
· Berusaha menoloong anak didikmengembangkan pembawaan yang baik dan menekan perkembangan yang buruk agartidak berkembang.
· Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan caramemperkenalkan berbagai bidang keahlian,keterampilan,agar anak didik memilihnya dengan tepat.
· Mengadakan evaluasi setiap waktuuntuk mengetahui apakah perkembangan anak didik berjalan dengan baik. Memberikan bimbimgan dan penyuluhan tatkala anak didik menemui kesulitan dalam mengembangkan potensinya.
Sementara itu, menurut Oemar Hamalik, tugas dan tanggung jawab guru meliputi 11 macam, yaitu:
· Guru harus menuntun murid-murid belajar
· Turut serta membina kurikulum sekolah.
· Melakukan pembinaan terhadap diri anak (kepribadian, watak, dan jasmaniah).
· Memberikan bimbingan kepada murid.
· Melakukan diagnose atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar.
· Menyelenggarakan penelitian.
· Mengenal masyarakat dan ikut aktif di dalamnya.
· Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan pancasila.
· Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia.
· Turut mensukseskan pembangunan.
· Tanggung jawab meningkatkan professional guru.
Sumber Bacaan :
http//pakguruonline.pendidikan.net
http//mtsaahgl.blogspot.com
http//one.indoskripsi.com
DRS. M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervise Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002
Partisipasi dimaksud hendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada para guru dan kepala sekolah untuk memberi contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.
Secara berangsur-angsur tekanan diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yaitu penyelenggaraan dan manajemen sekolah.
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik,melainkan juga sebagai administrator pada bidang pendidikan. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur yang segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik.
Hal itu semua dilakukan agar guru benar-benar menjadi seorang pengajar serta pembimbing yang professional yang dituntut pada era ini.
Guru dan Administrasi Pendidikan
A. Guru sebagai administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur.
Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ø Pentingnya Partisipasi Guru Dalam Administrasi Pendidikan
Partisipasi guru dalam administrasi sekolah sangat penting dan menjadi keharusan. Partisipasi dimaksud hendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada para guru dan kepala sekolah untuk member ikan contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.
Ø Arti demokrasi dalam administrasi sekolah
Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah hendaknya diartikan bahwa administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan kepemimpinan, dengan itu tujuan-tujuan sekolah dan cara-cara untuk mencapainya dikembangkan dan dijalankan.
Apabila administrasi dipandang sebagai peruses bekerja dengan orang-orang dan mengoordinasi usaha-usaha mereka ke dalam keseluruhan yang bekerja efisien dan produktif, maka jelas bahwa tanggung jawab tidak dapat lagi dipusatkan pada hanya satu orang belaka.
Tanggung jawab harus disalurkan secara luas di antara semua orang yang mengambil bagian dalam program sekolah.
Ø Beberapa kesempatan berpartisipasi
Ada bermacam-macam kesempatan yang dapat digunakan untuk mengikutsrtakan guru-guru dalam kegiatan-kegiatan sekolah seperti;
a. Mengembangkan filsafat pendidikan
Mengembangkan filsafat pendidikan berarti, bahwa dalam setiap langkah kegiatan mendidik selalu berusaha hendak menjawab apakah yang sedang kita lakukan, bagaimana kita melakukannya, apa sebab kita melakukannya, dan untuk apa kita melakukannya.
b. Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum
Keharusan untuk mengikut sertakan guru-guru, dalam usaha memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum.
c. Merencanakan program supervise
d. Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian
e. Kesempatan-kesempatan berpartisipasi lainnya.
B. Fungsi Guru
Dalam paparan yang diuangkapkan oleh Muhibbin Syah, pada dasarnya fungsi atau peranan penting guru dalam peruses belajar mengajar ialah sebagai director of learning (direktur belajar). Artinya, setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan peruses belajar mengajar.
Dengan demikian, semakin jelas bahwa peran guru dalam dunia pendidikan modern sekarang ini semakin meningkat dari sekedar pengajar menjadi direktur belajar. Konsekuensinya, tugas dan tanggung jawab guru pun menjadi lebih kompleks dan berat.
Fungsi pendidik dalam pendidikan dapat disimpulkan menjadi tiga bagian yaitu:
1. Sebagai pengajar (intruksioal) yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilaksanakan.
2. Sebagai pendidik (educator) yang mengarahkan anak didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian insane kamil seiring dengan tujuan Allah menciptakannya.
3. Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin, mengendalikan diri sendiri, anak didik, dan masyarakat terkait, yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengkontrolan, dan partisipasi atas program yang dilakukan.
C.Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Selain mengajar,guru juga, mempunyai tugas-tugas dan tanggung jawab lain sebagai berikut:
· Wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak-anak didik dengan berbagai cara seperti observasi,wawancara,melalui pergaulan,angket dan sebagainya.
· Berusaha menoloong anak didikmengembangkan pembawaan yang baik dan menekan perkembangan yang buruk agartidak berkembang.
· Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan caramemperkenalkan berbagai bidang keahlian,keterampilan,agar anak didik memilihnya dengan tepat.
· Mengadakan evaluasi setiap waktuuntuk mengetahui apakah perkembangan anak didik berjalan dengan baik. Memberikan bimbimgan dan penyuluhan tatkala anak didik menemui kesulitan dalam mengembangkan potensinya.
Sementara itu, menurut Oemar Hamalik, tugas dan tanggung jawab guru meliputi 11 macam, yaitu:
· Guru harus menuntun murid-murid belajar
· Turut serta membina kurikulum sekolah.
· Melakukan pembinaan terhadap diri anak (kepribadian, watak, dan jasmaniah).
· Memberikan bimbingan kepada murid.
· Melakukan diagnose atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar.
· Menyelenggarakan penelitian.
· Mengenal masyarakat dan ikut aktif di dalamnya.
· Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan pancasila.
· Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia.
· Turut mensukseskan pembangunan.
· Tanggung jawab meningkatkan professional guru.
Sumber Bacaan :
http//pakguruonline.pendidikan.net
http//mtsaahgl.blogspot.com
http//one.indoskripsi.com
DRS. M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervise Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002
2 Komentar Pembaca (reader comment) to "Fungsi dan Tanggung Jawab Guru Sebagai Administrator"
Posting Komentar