Terbaru
Minggu, Juni 03, 2012
Harus Menunggu Atau Menjemput Bola
INDRA - POSTAR
INDRA - Pada dasarnya keinginan manusia adalah kebaikan baik di dunia maupun diakhirat. Siapa yang tak mau di dunia hasanah dan di akhirat hasanah. Tetapi untuk mencapai hasanah/kebaikan itu dibutuhkan usaha yang maksimal alias tidak dengan diam menunggu. Tulisan ini hanya untuk motivasi diri aja karena selama ini kita selalu menunggu dan menunggu serta tidak dibarengi oleh usaha-usaha yang maksimal yang saya bilang menjemput bola. Seandainya kita seorang pemain sepak bola dan kita terus menunggu bola tanpa mau mengejar, maka bola pun tak kan sampai kaki kita, jangankan jadi man of the match atau bintang bola, jadi pemain untuk orang seperti ini bisa dibilang kurang layak.
Ketika kita beranjak dewasa terkadang kita berfikir mau jadi apakah kita. Dan banyak sekali orang dewasa yang sudah bisa mengukur dan memperkirakan kemampuan atau potensi yang dimiliki sehingga hanya sampai disana kemampuannya sehingga enggan untuk bermimpi untuk menjadi lebih dan lebih. Padahal dalam agama saya dikatakan bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali dia merubahnya sendiri. Jadi, untuk lebih danlebih lagi Why Not ?(Kenapa kacang..... hehehehe)
Mimpi dan Impian dalam Kehidupan
Waktu kecil saya pernah membaca tulisan di pintukamar kakak saya yang penuh dengan stiker yang nggak jelas yang diambil dari peribahasa Rusia "Tidak Ada Impian Tanpa Kenyataan". Dulu saya pikir impian itu adalah mimpi dalam tidur, padahal maknanya lebih dari sekedar bunga tidur. Mimpi dan Impian dalam kehidupan itu ternyata erat kaitannya dengan masa depan yang akan diraih. Mimpi/ impian disini mungkin bisa kita artikan suatu keinginan untuk lebih dan lebih baik lagi dalam kehidupan.
Kita tidak sedang membicarakan takdir, atau suatu ketetapan yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia yang sudah tercatat di lauhulmahfudz. Tetapi ini masalah me-Nyata-kan mimpi menjadi kunci pendobrak perubahan dalam manusia. Jika kita bermimpi ingin seperti Rasullullah maka seberapa besar Rasulullah dalam usahanya dalam menyebarkan kebaikan dan selalu mendekatkan diri kepada Allah. Maka usaha itu lah yang harus ditempuh. Akan tetapi untuk masalah ini tidak ada yang dapat menyetarakan Rosul dingan makhluk lainnya. Walaupun pada dasarnya Rosul juga manusia.
Kembali kepada mimpi dalam kehidupan, ketika mimpi kita dianggap tidak mungkin oleh diri kita maka sampai kapanpun mimpi kita tidak akan menjadi kenyataan. Hal ini tergantung dari keyakinan atau sugesti yang secara tidak langsung akan mempengaruhi alam bawah sadar kita. Jika usaha untuk mewujudkan mimpi itu keras dan gigih insyaAllah akan menjadi kenyataan, adapun tidak, itu akan menjadi suatu pengalaman yang bisa membawa kta kepada perwujudan mimpi kita yang lain untuk menjadi kenyataan.
Mengapa kita hanya diam menunggu? bersegeralah untuk bergerak untuk menjemput bola menjemput impian yang selama ini kita dambakan siang dan malam, yang selalu menghantui kita disetiap kesendirian datang dan sebelum istirahat malam terus melayang-layang di kepala kita. Semua itu bisa terjadi, percayalah kepada yang maha pemberi mimpi yaitu Allah STW.
Semoga bermanfaat.........!!!
Ketika kita beranjak dewasa terkadang kita berfikir mau jadi apakah kita. Dan banyak sekali orang dewasa yang sudah bisa mengukur dan memperkirakan kemampuan atau potensi yang dimiliki sehingga hanya sampai disana kemampuannya sehingga enggan untuk bermimpi untuk menjadi lebih dan lebih. Padahal dalam agama saya dikatakan bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali dia merubahnya sendiri. Jadi, untuk lebih danlebih lagi Why Not ?(Kenapa kacang..... hehehehe)
Mimpi dan Impian dalam Kehidupan
Waktu kecil saya pernah membaca tulisan di pintukamar kakak saya yang penuh dengan stiker yang nggak jelas yang diambil dari peribahasa Rusia "Tidak Ada Impian Tanpa Kenyataan". Dulu saya pikir impian itu adalah mimpi dalam tidur, padahal maknanya lebih dari sekedar bunga tidur. Mimpi dan Impian dalam kehidupan itu ternyata erat kaitannya dengan masa depan yang akan diraih. Mimpi/ impian disini mungkin bisa kita artikan suatu keinginan untuk lebih dan lebih baik lagi dalam kehidupan.
Kita tidak sedang membicarakan takdir, atau suatu ketetapan yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia yang sudah tercatat di lauhulmahfudz. Tetapi ini masalah me-Nyata-kan mimpi menjadi kunci pendobrak perubahan dalam manusia. Jika kita bermimpi ingin seperti Rasullullah maka seberapa besar Rasulullah dalam usahanya dalam menyebarkan kebaikan dan selalu mendekatkan diri kepada Allah. Maka usaha itu lah yang harus ditempuh. Akan tetapi untuk masalah ini tidak ada yang dapat menyetarakan Rosul dingan makhluk lainnya. Walaupun pada dasarnya Rosul juga manusia.
Kembali kepada mimpi dalam kehidupan, ketika mimpi kita dianggap tidak mungkin oleh diri kita maka sampai kapanpun mimpi kita tidak akan menjadi kenyataan. Hal ini tergantung dari keyakinan atau sugesti yang secara tidak langsung akan mempengaruhi alam bawah sadar kita. Jika usaha untuk mewujudkan mimpi itu keras dan gigih insyaAllah akan menjadi kenyataan, adapun tidak, itu akan menjadi suatu pengalaman yang bisa membawa kta kepada perwujudan mimpi kita yang lain untuk menjadi kenyataan.
Mengapa kita hanya diam menunggu? bersegeralah untuk bergerak untuk menjemput bola menjemput impian yang selama ini kita dambakan siang dan malam, yang selalu menghantui kita disetiap kesendirian datang dan sebelum istirahat malam terus melayang-layang di kepala kita. Semua itu bisa terjadi, percayalah kepada yang maha pemberi mimpi yaitu Allah STW.
Semoga bermanfaat.........!!!
0 Komentar Pembaca (reader comment) to "Harus Menunggu Atau Menjemput Bola"
Posting Komentar